Minggu, 16 April 2017

Permainan Tenis Meja




Permainan Tenis Meja:
1.     Sejarah Tenis Meja
Indonesia mengenal permainan tenis meja sebagai olahraga rekreasi, tahun 1930 yang dibawa oleh Belanda. Pada 5 Oktober 1951 dibentuklah Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Setelah diadakan kongres yang diselenggarakan tahun 1958 di Surakarta, PPPSI berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Tahun 1961, Indonesia resmi menjadi anggota ITTF (International Table Tennis Federation).
2. Sarana dan Prasana
a. Meja
Meja yang dipergunakan untuk permainan tenis meja berbentuk persegipanjang. Terbuat dari kayu yang keras supaya dapat memantulkan bola. Ukuran meja tersebut antara
Panjang : 2,74 m
Lebar : 1,52 m
      tinggi meja: 76 dari cm lantai
      tebal meja: 3 cm
      lebar garis: 1sisicm.
Bola dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan seluloid putih dengan berat 24,0-25,3 gram dan diameter 37,2-38,2 mm.
Net yang dipergunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan lain yang sejenis, biasanya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan kain atau pita yang berwarna putih. Net mempunyai ukuran sebagai berikut.
     panjang: 1,83 meter
     lebar pita:15 mm
     tinggi jaring15,25 cm
Alat pemukul dalam permainan tenis meja disebut bet. Bet harus terbuat dari kayu. Kedua permukaan daun pemukul dilapisi dengan karet.’

3. Teknik Dasar
a. Cara Memegang Bet
Ada dua macam cara memegang bet, yaitu sebagai berikut.
1)       Penholder Grip (Pegangan Tangkai Pena)
Gagang bet dipegang melingkar oleh ibu jari dan jari telunjuk. Ketiga jari lainnya menahan di belakang gagang bet. Biasanya pegangan ini digunakan oleh pemain tipe menyerang dengan pukulan forehand drive.
2)      Shakehand Grip (Pegangan Jabat Tangan)
Gagang bet dipegang melingkar oleh ibu jari dan ketiga jari lainnya, jari telunjuk terpisah menahan di belakang bet. Posisi bet berdiri dan mengarah ke depan dan ke belakang pemain.

b. Pukulan
Dalam permainan tenis meja dikenal pukulan forehand dan pukulan backhand. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1)       Pukulan Forehand
Cara melakukan pukulan forehand, yaitu sebagai berikut.
       Berdiri di belakang meja me
       Salah satu kaki di depan.
       Salah satu tangan memegang membentuk sudut 90°.
       Pukulan dilakukan dengan menggunakan arah dari belakang ke depan.
       Bet harus mengenai bola posisi tertinggi.
2)       Pukulan Backhand
Cara melakukan pukulan backhand, yaitu sebagai berikut.
       Berdiri di belakang meja me
       Salah satu kaki di depan.
       Salah satu tangan memegang atas membentuk sudut kecil dengan badan.
       Pukulan dilakukan dengan m belakang ke arah depan samping.
       Bet harus mengenai bola pa tertinggi.

 

Rabu, 12 April 2017

Materi tentang Futsal :

FUTSAL
1. Peraturan Permainan
Adapun hal-hal yang dapat diubah sesuai kondisi, meliputi ukuran lapangan; ukuran, berat, dan bahan bola; lebar dan tinggi mistar gawang; periode permainan; dan jumlah pemain cadangan. Sementara itu, untuk peraturan-peraturan yang berhubungan dengan wasit, pemain, dan para petugas yang terlibat dalam permainan, antara pria dan wanita sama.
a. Ukuran Lapangan
Pernahkah Anda melihat lapangan futsal? Lapangan futsal berbentuk persegipanjang. Permukaan lapangan harus rata dan tidak licin. Lantai lapangan futsal biasanya dilapisi
dengan rumput sintetis atau bagan dari kayu, tetapi hindari lapisan lapangan dari beton atau bata. Berikut ukuran lapangan futsal.
1)       Panjang lapangan 25 – 42 meter, lebar lapangan 15 – 25 meter.
2)       Lapangan ditandai dengan garis-garis yang berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut garis pembatas lapangan, dan dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang.
3)       Lebar seluruh garis adalah 8 cm.
4)       Lapangan dibagi menjadi dua bagian pada bagian tengah lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan sebuah titik. Titik tengah lapangan berada pada lingkaran tengah lapangan dengan radius 3 meter.
5)       Daerah seperempat lingkaran di depan garis gawang memiliki radius 6 meter.
6)       Titik penalti berada 6 meter dari titik tengah garis gawang.
7)       Titik penalti kedua berada 10 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal.
8)       Titik tendangan pojok memiliki radius 25 cm, di setiap sudut lapangan.


b. Ukuran, Berat, dan Bahan Bola
Bola futsal berbentuk bulat sempurna. Bahan yang dipergunakan untuk membuat bola futsal adalah dari bahan kulit atau bahan lain yang layak untuk digunakan. Keliling bola futsal 62 – 64 cm, berat bola 400 – 440 gram, dan tekanan 0,4 – 0,6 atm.


c. Lebar dan Tinggi Mistar Gawang
Ukuran gawang permainan futsal adalah sebagi berikut.
1)       Gawang terdiri atas dua buah tiang sejajar dalam posisi vertikal dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan tiang horizontal.
2)       Gawang harus diletakkan tepat pada tengah-tengah garis gawang.
3)       Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter.
4)       Tiang vertikal dan tiang horizontal memiliki diameter 8 cm.
5)       Jaring gawang terbuat dari tali rami, goni, atau nilon, yang dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan horizontal pada sisi belakang gawang.
6)       Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalam dari posisi gawang langsung ke arah sisi luar lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah.

d. Periode Permainan

Pertandingan futsal berakhir dalam dua babak. Durasi setiap babak adalah 20 menit. Durasi dari salah satu babak dapat diperpanjang untuk menentukan pemenang jika terjadi “seri”.
Tim diperbolehkan meminta time-out selama 1 menit dalam sebuah babak pertandingan. Kondisi-kondisi untuk mendapatkan time-out adalah sebagai berikut.
1)       Pelatih meminta untuk time-out selama 1 menit.
2)       Time-out akan diberikan pada tim yang sedang menguasai bola.
Catatan
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965. Paraguay menjuarai Piala Amerika Selatan pertama.
Sumber : id.wikipedia.org,22 Januari 2009


3)        Penjaga waktu mengizinkan untuk time-out ketika bola keluar dari permainan dengan menggunakan sebuah peluit atau tanda lain yang berbeda dengan tanda wasit pertama.
4)       Saat time-out pemain berada di lapangan. Jika menerima
instruksi dari official maka dilakukan p sejajar dengan lapangan.
Hal tersebut di tidak boleh memasuki batas lapangan.
5)       Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama maka timnya akan tetap hanya mendapatkan satu kali time-out selama babak kedua.

e. Jumlah Pemain dan Pemain Cadangan
Permainan futsal dimainkan oleh dua tim. Jumlah pemain setiap tim maksimal lima orang, yang salah satunya adalah penjaga gawang. Jumlah pemain cadangan maksimal sebanyak 7 orang.
f.  Perlengkapan Pemain
Untuk keselamatan pemain, seorang pemain dilarang menggunakan perlengkapan atau sesuatu yang berbahaya, baik untuk dirinya maupun orang lain. Perlengkapan yang harus dipakai oleh setiap pemain adalah sebagai berikut.
1)       Seragam atau pakaian. Dalam setiap pertandingan seragam futsal memiliki nomor di bagian depan dan belakang. Nomornya dimulai dari 1 sampai 15. warna dari nomor harus berbeda dengan warna seragam.
2)       Celana pendek harus yang dapat menyerap keringat dan warnanya sama dengan warna dasar seragam.
3)       Kaus kaki.
4)       Pengaman kaki (shinguard). Seluruh bagian shinguard tertutup kaus kaki, terbuat dari bahan karet atau plastic, dan harus memberikan perlindungan yang cukup.

5)        Sepatu yang digunakan harus jenis sepatu yang diizinkan, yaitu sepatu kanvas atau terbuat dari kulit halus.

6)      Seragam yang digunakan penjaga gawang, boleh meng­ gunakan celana panjang. Warna seragam yang digunakan harus dapat dibedakan dari pemain yang lainnya. Jika penjaga gawang menjadi pemain lapangan penjaga tersebut harus menggunakan seragam dengan nomor punggung pemain yang digantikannya

g. Wasit
Setiap permainan dipimpin oleh seorang wasit. Wasit dalam pertandingan futsal terdiri atas tiga orang dan satu penjaga waktu. Wasit memiliki kewenangan penuh untuk menegakkan peraturan permainan, sejak ia memasuki sampai meninggalkan lapangan permainan.
Ø  Kekuasaan dan tanggung jawab wasit pertama, antara lain sebagai berikut.
1)       Menegakkan peraturan permainan.
2)       Membuat dan memelihara catatan pertandingan untuk dipergunakan sebagai laporan pertandingan.
3)       Bertindak sebagai penjaga waktu, jika penjaga waktu tidak hadir.
4)       Menghentikan, menunda, atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran yang dilakukan pemain.
5)       Melakukan tindakan disiplin terhadap kesalahan pemain dalam bentuk peringatan dan sanksi pelanggaran.
6)       Memastikan tidak ada orang yang berhak untuk berada di dalam lapangan.
7)       Membiarkan permainan berlanjut sampai bola keluar, jika terdapat pemain yang mengalami luka ringan.
8)       Memastikan bola memenuhi persyaratan.
9)        Membiarkan permainan berlanjut ketika terjadi sebuah pelanggaran terhadap salah satu tim. Namun, tim yang pemainnya digelar berada pada posisi yang menguntungkan untuk mencetak gol. Namun, jika tidak menghasilkan gol, wasit harus memberikan hukuman terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang terjadi sebelumnya.

Ø  Kekuasaan dan tanggung jawab wasit kedua, antara lain sebagai berikut.
1)       Wasit kedua berada di sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit dan dilengkapi dengan peluit.
2)        Membantu wasit pertama untuk mengawasi pertandingan agar tetap berjalan sesuai dengan peraturan permainan.
3)       Menghentikan permainan jika terjadinya pelanggaran dari peraturan-peraturan.
4)       Memastikan bahwa penggantian pemain dilaksanakan dengan baik.

Ø  Kekuasaan dan tanggung jawab wasit ketiga, antara lain sebagai berikut.
1)       Membuat catatan atas pelanggaran akumulasi lima pertama yang dilakukan tim.
2)       Membuat catatan dari penghentian permainan dan mem­ berikan alasannya.
3)       Membuat catatan pemain-pemain yang menciptakan gol.
4)       Mencatat nama dan nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
5)       Menyediakan segala informasi yang relevan dengan pemain.

Ø  Kekuasaan dan tanggung jawab penjaga waktu (time keeper), antara lain sebagai berikut.
1)        Memastikan bahwa durasi pertandingan sesuai ketentuan, yaitu dengan cara menjalankan chronometer saat pertandingan dimulai, memberhentikan waktu saat bola keluar lapangan, dan menghentikan waktu dengan hal-hal yang berhubungan dengan pelanggaran permainan.
2)       Memeriksa time-out.
3)       Memeriksa periode hukuman waktu efektif dua menit ketika pemain telah dikeluarkan.
4)       Mengindikasikan akhir dari separuh pertandingan pertama, kedua, akhir pertandingan, dan akhir periode waktu tambahan. Menyediakan dan menjaga sebuah catatan dari semua waktu sela (time-out) yang tersedia untuk setiap tim.
5)       Menyediakan catatan atas pelanggaran akumulasi kelima pertama yang dilakukan oleh setiap tim.

2. Teknik Dasar Permainan

Pada dasarnya teknik dasar permainan futsal tidak berbeda dengan permainan sepak bola. Perbedaannya, terletak pada ukuran lapangan yang menuntut pemainnya untuk melakukan teknik yang lebih akurat.
a. Menendang Bola
b. Menerima Bola
c. Menggiring Bola
d. Merampas Bola
3.   Permainan Futsal dengan Peraturan yang Dimodifikasi
Sebagaimana permainan sepak bola dengan ukuran lapangan maksimal, permainan futsal pun memerlukan taktik, strategi, dan kerja sama tim. Meskipun demikian, persamaan futsal memiliki peraturan yang agak berbeda.
Sekarang lakukan game 5 lawan 5. Durasi setiap babak 10 menit tanpa istirahat. Lakukan tendangan pada garis samping jika bola keluar lapangan melalui samping lapangan. Namun, jika melalui garis gawang lakukan lemparan gawang oleh penjaga gawang. Permainan harus dilakukan secara sportif. Tim yang mengumpulkan skor tertinggi menjadi pemenang.